Rp. 50.000,-
Judul:
Pudarnya Pesona Sidratul Muntaha, 256hal
Penulis:
Muhammad Muhyidin
Penerbit:
DIVA Press, 2009
Berat: 300gr
Harga: Rp.50.000,- belum termasuk ongkir.
Kondisi: Mulus, Bagus, tanpa ada coretan
maupun lipatan sama sekali, seperti baru.
Dijamin. Disamping Buku ada tulisan identitas pemilik awal.
Mengapa
ya kita selalu mcngalami kehampaan, kegersangan, kekosongan, dan kehambaran
dalam beribadah kepada Allah Swt.? Pikiran kita bisa saja sangat menggebu-gebu
tentang Allah, tetapi hati kita sangat hampa untuk “merasakan Allah". Kita
semua menyimpan cita-cita untuk “berhubungan intim dengan Allah",
menemukan kemesraan kembali dengan-Nya, dengan sebenar-benar PESONA
SlDRATUL
MUNTAHA, tetapi prakteknya amat jauh dari genggaman.....
Buku
refleksi jiwa ini merangkai ulang mengapa masalah-masalah rasa kehampaan
kehambaan tersebut terus-menerus mendera kualitas spiritual kita. Dengan menggali
pemahaman yang baru dan segar atas mi'raj Rasulullah Saw. menuju Sidratul Muntaha
(suatu tempat yang bahkan malaikat paling dekat dengan~Nya pun tidak dapat menjangkaunya),
Allah menunjukkan keindahan, keagungan, Serta kebesaran-Nya; Rasulullah
Saw. bertemu dengan-Nya; keindahan surga dan kengerian neraka diperlihatkan-Nya.
Puncak
perjalanan Sidratul Muntaha terkejawantahkan dalam momentum dimana
Rasulullalu Saw. “mendapatkan shalat". Ya, “mendapatkan shalat",
inilah intinya!
Dengan Cara "mendapatkan shalat”, niscaya “rasa shalat" akan hadir
kuat dalam
jiwa kita. Bukan Cara “mengerjakan sholat" yang tidak banyak berpengaruh
pada diri
kita-mau shalat atau tidak, rasanya sama! Di sinilah letak akar semua masalah
kehampaan
rasa kehambaan kita selama ini akibar kita hanya "mengerjakan
shalat"; belum “mendapatkan
shalat". Bila selama ini kita merasa sulit untuk memdapatkan kekhusyukan
shalat, maka hal ini disebabkan karena kita belum “mendapatkan shalat", tetapi
baru "mengerjakan shalat. Dua Cara pemaknaan rasa kehambaan atas PESONA SIDRATUL
MUNTAHA yang amat sangat berbeda!
Membaca
buku ini, kita diajak untuk membaca kembali secara reflektif rahasia peristiwa
Isra’Mi’raj Rasulullah Saw. sebagai “proses umuk mendapatkan shalat" dan “proses
perjumpaan yang intim dengan Allah Swt. "inilah bacaan dan pemaknaan
kecerdas-
an
spiritual yang segar, yang akan menghantar kita kian mengerti segala rahasia
dan
hikmah
mengapa kita sangat penting beribadah dengan khusyuk kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar